>>>Risalah Islam dan Kisah Teladan<<< Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk.

JENAZAH BERUBAH MENJADI BABI HUTAN


Seorang anak mendatangi Rasulullah sambil menangis. Peristiwa itu sangat mengharukan Rasulullah S.A.W yang sedang duduk bersama-sama sahabat yang lain.
"Mengapa engkau menangis wahai anakku?" tanya Rasulullah. "Ayahku telah meninggal tetapi tiada seorang pun yang datang melawat. Aku tidak mempunyai kain kafan, siapa yang akan memakamkan ayahku dan siapa pula yang akan memandikannya?
" Tanya anak itu.
Segeralah Rasulullah memerintahkan Abu Bakar dan Umar untuk menjenguk jenazah itu. Betapa terperanjatnya Abu Bakar dan Umar, mayat itu berubah menjadi seekor babi hutan. Kedua sahabat itu lalu segera kembali melapor kepada Rasulullah S.A.W.

Maka datanglah sendiri Rasulullah S.A.W ke rumah anak itu. Didoakan kepada Allah sehingga babi hutan itu kembali berubah menjadi jenazah manusia. Kemudian Nabi menyembahyangkannya dan meminta sahabat untuk memakamkannya. Betapa herannya para sahabat, ketika jenazah itu akan dimakamkan berubah kembali menjadi babi hutan.
Melihat kejadian itu, Rasulullah menanyakan anak itu apa yang dikerjakan oleh ayahnya selama hidupnya.
"Ayahku tidak pernah mengerjakan solat selama hidupnya," jawab anak itu. Kemudian Rasulullah bersabda kepada para sahabatnya, "Para sahabat, lihatlah sendiri. Begitulah akibatnya bila orang meninggalkan solat selama hidupnya. Ia akan menjadi babi hutan di hari kiamat."

Salah Tafsir


Suatu pagi yang indah di sebuah sekolah di pondok pesantren, seorang ustad yang begitu berdedikasi mengajar murid-muridnya tentang betapa bahayanya minuman keras kepada mereka. Sebelum memulai pelajarannya sang guru mengambil dua ekor cacing yang masih hidup sebagai sampel, dan dua buah gelas yang satu diisi air mineral dan satunya lagi di isi dengan arak?

coba lihat baik-baik muridku, lihat bagaimana saya akan memasukkan cacing ini kedalam gelas, perhatikan baik-baik. Cacing disebelah kanan saya akan saya masukkan kedalam gelas yang berisi air mineral dan yang sebelah kiri akan saya masukkan kedalam gelas yang berisi arak. Perhatikan baik-baik.?

Semua mata tertuju pada kedua ekor cacing itu. Cacing yang berada di dalam gelas berisi air mineral itu berenang di dasar gelas, sedangkan cacing yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi arak itu tergeletak mati. Si guru tersenyum lebar melihat semua muridnya memberikan perhatian kepada pelajarannya.

Baiklah anak-anak, Kesimpulan apa yang kamu dapat dari pelajaran yang saya tunjukan tadi???

Dengan penuh yakin para murid menjawab ?UNTUK MENGHINDARI CACINGAN?..MINUMLAH ARAK??

Allah Maha Pengampun


Di zaman Nabi Musa ada seorang fasik yang suka melakukan kejahatan. Penduduk negeri tersebut tidak mampu lagi mencegah perbuatannya, lalu mereka berdoa kepada Allah. Maka Allah telah mewahyukan kepada Nabi Musa supaya mengusir pemuda itu dari negerinya agar penduduknya tidak ditimpa bencana. Lalu keluarlah pemuda tersebut dari kampunganya dan sampai disuatu kawasan yang luas, dimana tidak seekor burung atau manusia pun di situ.

Selang beberapa hari pemuda itu jatuh sakit. Merintihlah ia keseorangan, lalu berkata: "Wahai Tuhanku, kalaulah ibuku, ayahku dan isteriku berada di sisiku sudah tentu mereka akan menangis melihat waktu akan memisahkan aku dengan mereka (mati). Andaikata anak-anakku ada di sisi pasti mereka berkata: "Ya Allah, ampunilah ayah kami yang telah banyak melakukan kejahatan sehingga ia diusir dari kampungnya ke tanah lapang yang tidak berpenghuni dan keluar dari dunia menuju akhirat dalam keadaan putus asa dari segala sesuatu kecuali rahmat-Mu ya Allah."

Akhir sekali pemuda itu berkata: Ya Allah, janganlah Kau putuskan aku dari rahmat-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa terhadap sesuatu." Seterlah berkata maka matilah pemuda itu.

Kemudian Allah mewahyukan kepada Nabi Musa, firmannya: "Pergilah kamu ke tanah lapang di sana ada seorang wali-Ku telah meninggal. Mandikan, kapankan dan sembahyangkanlah dia." Setiba di sana Nabi Musa mendapati yang mati itu adalah pemuda yang diusirnya dahulu. Lalu Nabi Musa berkata: "Ya Allah, bukankah dia ini pemuda fasik yang Engkau suruh aku usir dahulu." Allah berfirman: "Benar. Aku kasihan kepadanya disebabkan rintihan sakitnya dan berjauhan dari kaum keluarganya. Apabila seseorang yang tidak mempunyai saudara mati, maka semua penghuni langit dan bumi akan sama menangis kerana kasihan kepadanya. Oleh kerana itu bagaimana Aku tidak mengasihaninya sedangkan Aku adalah zat Yang Maha Penyayang di antara penyayang."

Balapan Ojek Ustadz vs Pendeta


Pada suatu hari minggu, seorang pendeta tampak tergesa-gesa dan memanggil seorang tukang ojek. Rupanya ia hendak ke gereja menghadiri kebaktian dan saat itu ia sudah hampir telat. Di saat yang bersamaan seorang ustadz muda dari FPI saat itu juga hendak menghadiri acara taklim dan kebetulan mereka searah dalam perjalanan. Beberapa saat kemudian, ojek yang ditumpangi si pendeta tampak berada agak jauh di belakang ojek si ustadz. Lalu ke dua ojek tersebut masing-masing melaju semakin cepat dan karenanya seakan terlihat seperti saling mengejar pula.

“Bang, cepetan sedikit bang.. sudah telat nih..”, sahut si pendeta cemas sambil menepuk-nepuk punggung tukang ojeknya. Si tukang ojek pun merespon lalu menambah kecepatan. Akhirnya jarak antara kedua ojek itu tinggal beberapa meter. Lalu dengan penuh semangat si pendeta menyuruh tukang ojeknya untuk menyalib atau mendahului ojek si ustadz FPI itu.

“Hayoo. Bang.. Salib ojek di depan itu..” kata si pendeta sambil menunjuk-nunjuk menyuruh ojek yang membawanya agar mendahului ojek yang ditumpangi si ustadz muda. Dengan menancap gas akhirnya ojek si pendeta berada tepat semeter dekat samping kanan ojek si ustadz. Lalu dengan semakin semangat si pendeta pun berkata..

“SALIB bang.. SALIB..!” ujar si pendeta keras sehingga sempat terdengar dan membuat kaget si ustadz FPI. Karena si ustadz dan tukang ojeknya sempat kaget, mereka pun berhasil didahului. Tepat disamping ojek si ustadz, si pendeta kembali berteriak-teriak penuh semangat seakan menang balapan.

“SALIB.. SALIB.. SALIB..!” seru si pendeta keras-keras sambil menunjuk-nunjuk.

Bukan main kagetnya si ustadz FPI. Apalagi melihat ‘seragam’ penumpang ojek yang mendahului mereka itu amat tidak asing baginya.

“Wah itu kan pendeta….” gumamnya dalam hati mulai ‘panas’, apalagi dengan tambahan kata-kata ‘salib’ tadi. Merasa ditantang balapan ojek sekaligus tersinggung, si ustadz muda tidak kalah semangat menepuk punggung tukang ojek yang ditumpanginya.

“Hayo, cepat kang.. buru.. Sikat..”, sahutnya. Merasa tak mau kalah dengan ojek si pendeta, ia pun menancap gas kuat-kuat dan akhirnya berhasil melewati ojek si pendeta yang tadi berhasil mendahului mereka. Tepat saat akan mendahului, dengan suara keras, si ustadz muda sambil mengepal-ngepalkan tangannya terus berseru-seru…

“ALLAHU AKBAR.. ALLAHU AKBAR… ALLAHU AKBAR.. ALLAHU AKBAR!!”

AKIBAT MENGAJI KITAB BELUM WAKTUNYA


Benar kata guru-guru kita: Kita harus memperbanyak belajar atau mutolaah daripada memperbanyak mengaji/maknani kitab, tapi tidak pernah dibaca. Juga lebih baik mengaji sesuai tingkatan kemampuan, tidak perlu gede-gedean kitab. Disamping itu kita juga harus cerdas dalam memahami keterangan guru, jangan sok pinter dan selalu paham. Karenannya kita tidak boleh sombong dengan pelajaran dan guru. Karena kesombongan itu akan mendatangkan "walat".

Berikut santri yang kwalat karena kesombongannya tidak mau mengaji kitab yang kecil sesuai tingkataannya. Suati hari ia mengaji kepada Kiyai kitab Tauhdi bab Qodo dan Qodar, padahal kitab itu belum waktunya. Ia memahami keterangan Kiyainya dengan kemampuannya, bahwa Qodo dan Qodar adalah: "Pandumi Gusti Allah yang tidak bisa ditawar-tawar", termasuk semua pekerjaan yang kita lakukan adalah kehendak Allah SWT, begitu ia memahami penjelasan Kiyai. Lalu ia berpikir seorang diri, berarti semua yang aku lakukan ini (baik dan buruk) adalah kehendak Allah, berarti aku tidak salah, begitu ia berpikir dengan percaya diri.

Dengan pemahamannya itu rupannya ia ingin membuktikan kebenaran keterangan Kiyai, dengan cara mencuri ayam Kiyai. Karuan saja perbuatan nekatnya itu membuat Kiyai kehilangan ayam dan penasaran siapa pencurinya. Maka, pada hari berikutnya Kiyai mulai mengawasi kandang ayam dengan bantuan para santri senior. Dan ketika santri tadi sedang mengambil ayam, Kiyai dan para pembantunya yang telah mengawasi, mendekati kandang lalu membentak santri yang kurang ajar itu. Dan ketika ditanya: "kenapa kamu mencuri ayam-ku, kata Kiyai'? Ia menjawab: "semua ini adalah taqdir Allah seperti kata Kiyai dalam pengajian kemarin, bahwa semua perbuatan manusia adalah takdir". Terperanjatlah Kiyai dengan kebodohannya.

Namun kejadian itu belum membuat santri tadi kapok dan tidak merasa salah sama sekali. Maka, disusunlah strategi untuk menangkap santri tadi. Benar saja santri itu datang lagi untuk mencuri ayam. Dan pada saat masuk ke dalam kandang, lalu Kiyai memukulnya dari belakang. Santri itu kaget dan kesakitan. Lau protes kepada Kiyai, kenapa Kiyai begitu tega meyakiti santri Kiyai, begitu protesnya. Kiyai menjawab dengan enteng: "Ini juga takdir Allah, kamu harus saya pukul". Hah…….?! Sadarlah santri tadi bahwa apa yang ia pahami tentang takdir selama ini ternyata salah. Maka, mengajilah sesuai dengan kemampuannya.

KISAH NERAKA JAHANNAM


Dikisahkan dalam sebuah hadis bahwa sesungguhnya neraka Jahannam itu adalah hiam gelap, tidak ada cahaya dan tidak pula ia menyala. Dan ianya memiliki 7 buah pintu dan pada setiap pintu itu terdapat 70,000 gunung, pada setiap gunung itu terdapat 70,000 lereng dari api dan pada setiap lereng itu terdapat 70,000 belahan tanah yang...... terdiri dari api, pada setiap belahannya pula terdapat 70,000 lembah dari api.
Dikisahkan dalam hadis tersebut bahwa pada setiap lembah itu terdapat 70,000 gudang dari api, dan pada setiap gudang itu pula terdapat 70,000 kamar dari api, pada setiap kamar itu pula terdapat 70,000 ular dan 70,000 kala, dan dikisahkan dalam hadis tersebut bahwa setiap kala itu mempunyai 70,000 ekor dan setiap ekor pula memiliki 70,000 ruas. Pada setiap ruas kala tersebut ianya mempunyai 70,000 qullah bisa.

Dalam hadis yang sama menerangkan bahwa pada hari kiamat nanti akan dibuka penutup neraka Jahannam, maka sebaik saja pintu neraka Jahannam itu terbuka, akan keluarlah asap datang mengepung mereka di sebelah kiri, lalu datang pula sebuah kumpulan asap mengepung mereka disebelah hadapan muka mereka, serta datang kumpulan asap mengepung di atas kepala dan di belakang mereka. Dan mereka (Jin dan Mausia) apabila terpandang akan asap tersebut maka bergetarlah dan mereka berlutut dan memanggil-manggil, "Ya Tuhan kami, selamatkanlah."

Diriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah S.A.W telah bersabda : "Akan didatangkan pada hari kiamat itu neraka Jahannam, dan neraka Jahannam itu mempunyai 70,000 kendali, dan pada setiap kendali itu ditarik oleh 70,000 malaikat, dan berkenaan dengan malaikat penjaga neraka itu besarnya ada diterangkan oleh Allah S.W.T dalam surah At-Tahrim ayat 6 yang bermaksud : "Sedang penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras."
Setiap malaikat apa yang ada di antara pundaknya adalah jarak perjalanan setahun, dan setiap satu dari mereka itu mempunyai kekuatan yang mana kalau dia memukul gunung dengan pemukul yang ada padanya, maka nescaya akan hancur lebur gunung tersebut. Dan dengan sekali pukulan saja ia akan membenamkan 70,000 ke dalam neraka Jahannam.

PAHLAWAN NERAKA


Suatu hari satu pertempuran telah berlaku di antara pihak Islam dengan pihak Musyrik. Kedua-dua belah pihak berjuang dengan hebat untuk mengalahkan antara satu sama lain. Tiba saat pertempuran itu diberhentikan seketika dan kedua-dua pihak pulang ke markas masing-masing.
Di sana Nabi Muhammad S.A.W dan para sahabat telah.....
berkumpul membincangkan tentang pertempuran yang telah berlaku itu. Peristiwa yang baru mereka alami itu masih terbayang-bayang di ruang mata. Dalam perbincangan itu, mereka begitu kagum dengan salah seorang dari sahabat mereka iaitu, Qotzman. Semasa bertempur dengan musuh, dia kelihatan seperti seekor singa yang lapar membaham mangsanya. Dengan keberaniannya itu, dia telah menjadi buah mulut ketika itu.

"Tidak seorang pun di antara kita yang dapat menandingi kehebatan Qotzman," kata salah seorang sahabat.
Mendengar perkataan itu, Rasulullah pun menjawab, "Sebenarnya dia itu adalah golongan penduduk neraka."
Para sahabat menjadi heran mendengar jawapan Rasulullah itu. Bagaimana seorang yang telah berjuang dengan begitu gagah menegakkan Islam boleh masuk dalam neraka. Para sahabat berpandangan antara satu sama lain apabila mendengar jawapan Rasulullah itu.
Rasulullah sedar para sahabatnya tidak begitu percaya dengan ceritanya, lantas baginda berkata, "Semasa Qotzman dan Aktsam keluar ke medan perang bersama-sama, Qotzman telah mengalami luka parah akibat ditikam oleh pihak musuh. Badannya dipenuhi dengan darah. Dengan segera Qotzman meletakkan pedangnya ke atas tanah, manakala mata pedang itu pula dihadapkan ke dadanya. Lalu dia terus membenamkan mata pedang itu ke dalam dadanya."

"Dia melakukan perbuatan itu adalah kerana dia tidak tahan menanggung kesakitan akibat dari luka yang dialaminya. Akhirnya dia mati bukan kerana berlawan dengan musuhnya, tetapi membunuh dirinya sendiri. Melihatkan keadaannya yang parah, ramai orang menyangka yang dia akan masuk syurga. Tetapi dia telah menunjukkan dirinya sebagai penduduk neraka."
Menurut Rasulullah S.A.W lagi, sebelum dia mati, Qotzman ada mengatakan, katanya, "Demi Allah aku berperang bukan kerana agama tetapi hanya sekadar menjaga kehormatan kota Madinah supaya tidak dihancurkan oleh kaum Quraisy. Aku berperang hanyalah untuk membela kehormatan kaumku. Kalau tidak kerana itu, aku tidak akan berperang."
Riwayat ini telah dirawikan oleh Luqman Hakim.

Air Mata Taubat Nabi Adam a.s


Tahukah saudara semenjak Nabi Adam terkeluar dari syurga akibat tipu daya iblis, beliau menangis selama 300 tahun. Nabi Adam tidak mengangkat kepalanya ke langit kerana....... terlampau malu kepada Allah swt. Beliau sujud di atas gunung selama seratus tahun. Kemudian menangis lagi sehingga air matanya mengalir di jurang Serantip.

Dari air mata Nabi Adam itu Allah tumbuhkan pohon kayu manis dan pokok cengkih. Beberapa ekor burung telah meminum air mata beliau. Burung itu berkata, "Sedap sungguh air ini." Nabi Adam terdengar kata-kata burung tersebut. Beliau menyangka burung itu sengaja mengejeknya kerana perbuatan derhakanya kepada Allah. Ini membuatkan Nabi Adam semakin hebat menangis.

Akhirnya Allah telah menyampaikan wahyu yang bermaksud, "Hai Adam, sesungguhnya aku belum pernah menciptakan air minum yang lebih lazat dan hebat dari air mata taubatmu itu."

Tulis.... Kritik, Saran, Kesan Anda,,,, :)